Dalam rangka HUT Mahkamah Konstitusi (MK) ke-6, MK mengadakan Lomba Debat Konstitusi. Perwakilan mahasiswa USU berhasil masuk babak final menyisihkan 28 Perguruan Tinggi lain di Indonesia. Babak final tersebut mempertemukan USU dengan Universitas Andalas (Unand) Padang, pada Senin (10/8) di gedung MK.

 

Ketua MK Moh. Mahfud MD pada sambutan di awal acara mengungkapkan acara debat konstitusi yang telah memasuki tahun kedua ini merupakan salah satu program MK untuk menyosialisasikan konstitusi. MK, lanjut Mahfud, mempunyai dua tugas, yakni penerapan dan sosialisasi konstitusi. Jika penerapan dilakukan melalui persidangan, maka sosialisasi dilakukan dengan lomba-lomba seperti ini dinilai lebih tepat sasaran. “Mereka (para mahasiswa - Red.) bisa menyebarkan pemahaman tentang konstitusi lebih cepat seperti virus ke masyarakat,” jelas Mahfud.

 

Final debat antarperguruan tinggi se-Indonesia yang mengangkat tema “Apakah KPK harus menjadi lembaga permanen?” ini berlangsung seru dan ketat hingga akhir perdebatan. Kedua tim saling membantah dan mematahkan argumentasi yang diberikan tim lawan.

 

Pada lomba antara dua tim terbaik yang dimoderatori salah satu host TVOne, Alfito Deannova, kedua kubu teguh pada argumentasi masing-masing. Tim USU yang mewakili tim kontra mempertahankan argumentasinya bahwa sebagai lembaga pengawas korupsi, KPK tidaklah perlu dipermanenkan karena tidak tertera dalam konstitusi. Sementara, Tim Unand membantah pernyataan tim kontra dengan argumentasi bahwa KPK perlu dipermanenkan untuk lebih memaksimalkan tugasnya sebagai lembaga pemberantas korupsi.

 

Pertarungan argumentasi yang disebut Ketua Dewan Juri Lomba Debat Konstitusi Valina S. Subekti melebihi serunya debat capres-cawapres beberapa waktu lalu ini, akhirnya dimenangkan tim USU. Meskipun berada pada posisi “kontra” terhadap tema debat yang bisa jadi bertolak belakang dengan pendapat pribadinya, argumentasi-argumentasi tim asal USU tersebut berhasil meyakinkan 5 dari 9 pakar hukum tata negara dan politik yang menjadi juri pada lomba tersebut.

 

Kemenangan ini pun disambut sorak-sorai tim pendukung USU. Para peserta beserta dosen pembimbing saling berangkulan penuh sukacita.

 

Menurut Valina, melalui lomba debat konstitusi ini, MK telah berhasil menyosialisasikan konstitusi. Tak hanya itu, Valina juga sudah berhasil memenuhi target memberikan pendidikan politik dan demokrasi secara langsung kepada generasi muda Indonesia. “MK sudah mencapai target sasarannya dengan tepat. Semoga dengan adanya kegiatan semacam ini, MK bisa ikut membangun pendidikan politik dan demokrasi di kalangan generasi muda Indonesia,” puji Valina. (vie/mkonline)

PetaIkonikUSU