Sekitar 50 persen mahasiswa program studi etnomusikologi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara (USU) dari yang diterima setiap tahunnya, gagal meraih gelar sarjana dengan berbagai sebab. Staf pengajar etnomusikologi USU, Setia Darmawan Purba, mengatakan setiap tahun peminat untuk testing melalui UMPTN dan jalur PMP masuk Etnomusikologi boleh dikatakan cukup tinggi.

 

Setiap tahunnya hampir 40 orang yang diterima menjadi mahasiswanya, namun kenyataan ke-40 orang tersebut tidak mendaftar ulang menjadi mahasiswa. Hanya sekitar 30 orang saja yang mendaftar dan mengikuti ujian keterampilan. Biasanya satu atau dua semester mengikuti perkuliahan, mereka masih bertahan. Kemudian pada semester ketiga, jumlah mahasiswanya mulai berkurang, demikian semester berikutnya satu persatu mengundurkan diri. "Lama kelamaan yang mampu menyelesaikan perkuliahan atau tamat jarang melebihi 50 persen," katanya.

 

Dikatakan, ada beberapa faktor penyebab mundur atau gagalnya mahasiswa tersebut untuk melanjutkan studinya meraih gelar sarjana. Faktor utama terletak pada sistem penerimaannya. Mahasiswa yang diterima melalui UMPTN dan jalur PMP tidak semuanya memiliki kemampuan musikal. Siapa saja yang mendapat nilai tertinggi untuk syarat kelulusan ujian UMPTN bisa lulus dan diterima menjadi mahasiswa etnomusikologi. Kalaupun ada selama ini ujian keterampilan musik, dilakukan setelah mereka lulus UMPTN. Karena kemampuan musikalnya tidakmemadai, maka secara berangsur-angsur si mahasiswa mengundurkan diri. Menurutnya, sistem penerimaan mahasiswa tersebut dapat dilakukan dengan beberapa jalur. Pertama bisa saja 30 persen melalui jalur UMPTN, 50 persen melalui jalur PMP yang berasal dari sekolah kejuruan musik. Lalu 10 persen melalui jalur PMP yang berasal dari SMA dan 10 persen dari SLTA yang mempunyai kemampuan musikal yang direkomendasikan oleh dinas pendidikan setempat. Faktor kedua penyebab mundurnya mahasiswa adalah karena rasa keprihatinan dari mahasiswa akan masa depannya. Setelah tamat nanti, kemana harus bekerja. Ini tidak saja keprihatinan mahasiswa itu sendiri tetapi sering juga masyarakat bertanya apa lapangan pekerjaan setelah tamat dari etniomusikologi. Jika tamat dari prodi musik yang berlatar belakang kependidikan, jelas lapangan pekerjaannya menjadi guru musik di sekolah-sekolah.

 

"Maka tidak heran kalau ada beberapa alumni etnomusikologi yang melanjutkan pendidikan Akta Empat agar dapat diterima menjadi tenaga pendidik di sekolah negeri maupun swasta," katanya. (Waspada Online)

PetaIkonikUSU