Menurut aktivis dari Yayasan Kolektif Medan, Dadang Dermawan, apa yang dilakukan oleh pihak Universitas Sumatera Utara (USU) yang akan menolak calon mahasiswa jalur PMP Medan sesuatu yang wajar dan manusiawi. ”Wajar USU bersikap, ya mungkin tersinggung dengan pejabat Pemda yang meremehkan USU,” tutur Dadang kepada Waspada Online, malam ini. Dadang juga menilai apa yang dilontarkan oleh rektor USU, Chairuddin P Lubis, merupakan sesuatu sikap tegas demi menjaga marwah dan harkat lembaga pendidikan di Sumut yang telah meluluskan banyak sarjana. ”Mungkin ada diantaranya ada pejabat Pemda yang meremehkan USU justru malah alumnus dari USU,” sebut Dadang.

 

Aktivis yang konsen dengan isu politik otonomi daerah ini juga menuturkan bahwa apa yang terjadi dengan beberapa Pemda di Sumut yang ’angkuh’ dan menganggap sebelah mata dengan kemampuan dan kredibilitas USU. Padahal, lanjutnya, semestinya para Pemda yang enggan bekerjasama dengan USU, haruslah ikut membesarkan dan menjaga citra USU selaku perguruan tinggi yang ada di Sumut. ”Siapa lagi yang menjaga dan membesarkan USU, kalau tidak warga Sumut dan pejabat Pemda yang ada di Sumut,” pungkasnya.

 

Sebelumnya diberitakan USU bakal menolak ratusan calon mahasiswa berprestasi dari 26 daerah melalui jalur Penulusuran Minat dan Prestasi (PMP) tahun akademik 2010/2011 termasuk juga dari kota Medan. Penolakan itu sebagai imbas dari sikap 26 daerah yang tidak menjalin kerja sama pembuatan naskah ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2009 di Sumut.

 

USU hanya menerima calon mahasiswa PMP 2010/2011 dari kota Tebing Tinggi, kabupaten Tapanuli Selatan, Labuhanbatu, Deli Serdang dan Humbang Hasundutan. Karena lima daerah ini bersama Pemprov Sumut menjalin kerja sama dalam seleksi CPNS dengan USU. (Waspada Online)

PetaIkonikUSU