Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K) mengukuhkan tiga Guru Besar USU masing-masing dari Fakultas MIPA, Teknik, dan Kedokteran Gigi antara lain Prof. Dr. Tamrin, M.Sc, Prof. Dr. Ir. Humala Lodewijk Napitupulu, dan Prof. drg. Sondang Pintauli, Ph.D., Sabtu (15/1) di Gelanggang Mahasiswa USU.

 

Dalam sambutannya, Rektor mengatakan saat ini Universitas Sumatera Utara tengah terus berbenah diri, khususnya berkenaan dengan pembenahan pada lingkup satuan unit kerja yang ada. Langkah pembenahan satuan unit kerja ini telah pula diawali dengan melakukan rotasi pimpinan pada masing-masing unit kerja serta pada bagian-bagiannya. Sebagai wujud konkrit dari langkah pembenahan tersebut baru-baru ini telah dilakukan pelantikan dan serah terima jabatan untuk 92 pejabat baru di lingkungan Universitas Sumatera Utara yang menduduki jabatan pada 55 satuan unit kerja dan bagiannya.

 

Langkah tersebut dilakukan adalah semata, sebagai wujud dari kebijakan pembaharuan pada perangkat struktur organisasi universitas. Seperti pada jabatan Direktur dan Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana, Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian/Pelayanan Kepada Masyarakat beserta Ketua dan Sekretaris pada perangkat bagiaannya, Direktur dan Wakil Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan USU, Ketua dan Sekretaris Program Studi untuk 41 program studi yang ada di jenjang S3 dan S2 pada Sekolah Pascasarjana. Berbekal atas keyakinan yang dimiliki, rektor optimis bahwa para pejabat yang mengemban jabatan baru tersebut merupakan figur yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang tepat untuk dapat mencurahkan perhatian dan pengabdiannya dalam memajukan Universitas Sumatera Utara ini. Kita berharap, bahwa USU kedepan akan berkembang dengan lebih baik lagi.

 

Prof. Dr. Tamrin, M.Sc, dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Peningkatan Nilai Tambah Hasil Alam dan Daur Ulang Limbah Melalui Proses Kimia Fisika”, memberikan pemaparan cangkang kelapa sawit merupakan salah satu limbah dari pengolahan minyak kelapa sawit yang cukup besar, yaitu mencapai 30% dari produksi minyak. Senyawanya terdiri dari konstituen selulosa, hemiselulosa dan lignin. Oleh karena itu kandungan senyawa tersebut, cangkang sawit dapat digunakan untuk pembuatan asap cair.

 

Tamrin yang lahir di Aceh Tengah pada 4 April 1960 ini mengatakan bahwa asap cair diproduksi dengan cara pembakaran tidak sempurna (priolisis) yang melibatkan reaksi dekomposisi konstituen polimer menjadi senyawa organik dengan berat molekul rendah karena pengaruh panas yang meliputi reaksi oksidasi, polimerisasi dan kondensasi. Jumlah pertikel padatan dan cairan dalam medium gas menentukan kepadatan asap.

 

Sementara itu Prof. Dr. Ir. Humala Lodewijk Napitupulu, D.E.A dalam pidatonya yang berjudul “Perkembangan Simulasi Komputer dan Prospek Penggunaannya di Bidang Teknik Industri” mengatakan permodelan merupakan bagian penting dalam pengembangan simulasi komputer, mulai dari tahap awal pendefenisian masalah hingga tahap penyusunan program simulasi komputer. Permodelan didasarkan atas abstraksi, penyederhanaan dan kuantifikasi. Permodelan merepresentasikan peristiwa, dan permodelan aksi dari entitas otonom dapat dilakukan melalui sistem dinamik.

 

Humala Napitupulu yang lahir pada 19 Mei 1954 dan mempunyai 4 orang anak ini menambahkan bahwa penggunaan simulasi komputer pada perusahaan dan industri dapat bermanfaat meningkatkan keunggulan menghadapi persaingan. Simulasi komputer digunakan untuk berbagai keperluan dan terutama untuk analisis dan penentuan keputusan, pengembangan produk, proses dan sistem, perencanaan dan perancangan, serta penyelesaian masalan peningkatan efisisensi, pangsa pasar, produktivitas dan sebagainya.

 

Prof. drg. Sondang Pintauli, Ph.D dalam pidatonya yang berjudul “Upaya Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Dalam Pencapaian Kesehatan yang Utuh dan Menyeluruh Secara Maksimal” mengatakan bahwa kesehatan gigi dan mulut terintegrasi denga kesehatan tubuh. Hal ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara status kesehatan mulut (oral healt)h dengan status kesehatan tubuh yang utuh dan menyeluruh (general health). Seseorang dapat dikatakan sehat apabila tidak hanya tubuhnya saja yang sehat, melainkan juga sehat rongga mulutnya. Rongga mulut dikatakan sehat tidak hanya bila mempunyai susunan gigi yang cantik, rapi dan teratur tetapi juga bebas dari rasa sakit oro fasial kronis, kanker mulut, lesi orasl dan penyakit lain atau gangguan yang melibatkan gigi, mulut dan jaringan kraniofasial. Rongga mulut yang sehat memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif, menikmati berbagai jenis makanan, meningkatkan kualitas hidup, peraya diri dan mempunyai kehidupan sosial yang lebih baik.

 

Sondang yang lahir di Kisaran pada 12 Juli 1964 ini lebih lanjut mengatakan bahwa gigi sehat bukan terscermin dari kerapian atau warna gigi semata, tetapi dari fungsinya. gigi yang sehat juga tidak cukup hanya rapi dan putih, tetapi harus didukung oleh akar gigi dan jaringan periodontal yang sehat. Penyakit mulut seperti karies dan penyakit periodental dapat berakibat fatal terhadap kesehatan tubuh. Apabila tidak cepat ditanggulangi dapat menyebabkan mikroba dalam plak gigi menyebar dan menimbulkan penyakit sistemik seperti gangguan pada jantung, saluran pernapasan, diabetes bahkan kelahiran bayi prematur. (vie)

PetaIkonikUSU